Selamat Datang di Website Resmi
MWCNU Kec. Kemiri
Nahdlatul ‘Ulama (NU)
Nahdatul Ulama atau yang disingkat dengan NU menurut penanggalan Hijriah pada tahun 2023 berusia 100 tahun atau satu abad. Organisasi ini berdiri pada tanggal 16 Rajab 1344 H atau bertepatan dengan 31 Januari 1926 M.
NU adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial dan ekonomi. Sejak awal pendiriannya, NU dari waktu ke waktu berkontribusi besar dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan, dan kini para anggotanya terlibat aktif dalam pembangunan di berbagai bidang.
Melansir dari NU.or.id bahwa berdirinya NU merupakan rangkaian panjang dari sejumlah perjuangan. Karena berdirinya NU merupakan respons dari berbagai problem keagamaan, peneguhan mazhab, serta alasan-alasan kebangsaan dan sosial-masyarakat.
Pendirian NU dibentuk oleh para kyai ternama asal Jawa Timur yang digawangi oleh KH Wahab Chasbullah, sebelumnya para kiai pesantren telah mendirikan organisasi pergerakan Nahdlatul Wathon atau Kebangkitan Tanah Air pada 1916 M, serta Nahdlatut Tujjar atau Kebangkitan Saudagar pada 1918 M.
Kiai Wahab Chasbullah pada tahun 1914 M juga mendirikan kelompok diskusi yang ia beri nama Tashwirul Afkar atau kawah candradimuka pemikiran, ada juga yang menyebutnya Nahdlatul Fikr atau kebangkitan pemikiran. Dengan kata lain, NU adalah lanjutan dari komunitas dan organisasi-organisasi yang telah berdiri sebelumnya, namun dengan cakupan dan segmen yang lebih luas. Hingga saat ini, yang biasa disebut sebagai pendiri NU adalah tiga kiai besar asal Jawa Timur. Meski di luar mereka ada sederet nama lainnya yang turut berperan di awal-awal terbentuknya NU. Berikut ini tiga kiai asal Jombang tersebut:
- KH Hasyim Asy’ari
- KH Abdul Wahab Chasbullah
- KH Bisri Syansuri
Mengapa mereka bertiga? Karena mereka yang berperan banyak di awal pembentukan NU. Mereka juga pimpinan tertinggi NU waktu itu. Kiai Hasim Asy’ari adalah pemimpin tertinggi pertama yang disebut sebagai Rais akbar. Disusul Rais aam kedua yakni Kiai Wahab Chasbullah dan rais aam ketiga, Kiai Bisri Syansuri. NU berkembang pesat dan sangat terjaga. Kini, NU menjadi organisasi Islam terbesar di Indonesia, hidup berdampingan dengan berbagai kelompok Islam lainnya.
Nahdlatul ‘Ulama (NU)
Maju dalam presentasi santun dalam pekerti, terwujudnya generasi muslim Ahlussunnah Wal Jama’ah, cerdas, berkarakter, mandiri, dan berakhlaqul karimah
- Membentuk pribadi muslim Ahlussunnah Wal Jama’ah yang beriman dan bertaqwa.
- Membentuk generasi yang memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi.
- Membentuk pribadi berkarakter dan berakhlaqul karimah.
- Mengintensifkan pembelajaran intrakurikuler dan memiliki keunggulan di bidang akademik.
- Menggiatkan pembelajaran ekstrakurikuler dan meningkatkan prestasi nonakademik.
- Mampu mengimplementasikan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan potensi akademik dan nonakademik.
- Mampu bersaing melanjutkan studi di perguruan tinggi.
- Mampu bersaing melanjutkan studi di perguruan tinggi.
- Mampu berkiprah dalam kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan.
- Memiliki bekal kemampuan untuk terjun di dunia kerja.
Nahdlatul ‘Ulama (NU) Didirikan
berdasarkan keputusan Muktamar pada 2004 di Donohudan, Boyolali, disebutkan tujuan NU didirikan yaitu berlakunya ajaran Islam yang menganut paham Ahlussunnah Wal Jamaah serta menurut pada salah satu dari empat mazhab besar (Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hambali) untuk mewujudkan tatanan masyarakat yang demokratis dan berkeadilan demi kemaslahatan dan kesejahteraan umat.
Untuk mewujudkan tujuan di atas, NU menjalankan usaha-usaha di sektor agama. NU harus berupaya melaksanakan ajaran Islam yang menganut paham Ahlussunnah Wal Jamaah dan menurut di salah satu mazhab dalam masyarakat.
- Di sektor pendidikan, kebudayaan, dan pengajaran, mengupayakan terwujudnya penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran. Di samping itu, NU juga harus berupaya mengembangkan kebudayaan yang sesuai dengan ajaran Islam guna untuk membina umat agar menjadi Muslim yang takwa, berbudi luhur, berpengalaman luas, serta berguna bagi nusa dan bangsa.
- Di sektor sosial, NU setidaknya mengupayakan terwujudnya kesejahteraan lahir dan batin bagi penduduk Indonesia
- Di sektor ekonomi, NU setidaknya mengupayakan terwujudnya pembangunan ekonomi untuk pemerataan kesempatan berusaha dan hasilnya lebih diutamakan kepada ekonomi kerakyatan
- Mengembangkan usaha-usaha yang bersifat positif dan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat banyak guna terwujudnya khaira ummah (umat terbaik)
Berita Terkini
Lagi, PT PLN Indonesia Power UBP Banten 3 Lontar Bawa Pulang Penghargaan Subroto 2024
KETERANGAN PERS NO.026/RELEASE/PLNIPBLT/2024 Jakarta, 10 Oktober 2024 – mwcnu.com, UBP Lontar dengan bangga mengumumkan pencapaian bergengsinya setelah berhasil meraih Penghargaan Subroto Award 2024 dalam Kategori Manajemen Energi di Industri dan Bangunan Gedung. Penghargaan ini diberikan secara khusus untuk subkategori Manajemen Energi pada Gedung Kecil dan Menengah, sebagai pengakuan atas upaya luar biasa UBP Lontar dalam […]
Produk LPNU
LPNU (Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama) merupakan Salah satu lembaga swadaya masyarakat yang istiqamah kepada pem ber dayaan UMKM dan peduli terhadap ekonomi Islam serta memiliki akses informasi yang luas
Kegiatan
Kegiatan Organisasi Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Menginduk pada 3 Pilar Program Unggulan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ;
- Aspek Ideologi Aswaja
- Aspek Pendidikan
- Aspek Sosial Ekonomi